SH/Tinnes Sanger Berbagai merek mobil tersedia, yang dikemas dalam plastik.
JAKARTA – Berburu replika mobil memang mengasyikkan.
JAKARTA – Berburu replika mobil memang mengasyikkan.
Segala cara sering dikerahkan agar bisa mendapat jenis yang telah lama diidamkan. Rasa puas tanpa batas merasuki diri manakala replika incaran itu sukses digaet. Dari situ pun muncul beragam cerita yang mengiringi. Alhasil, bakal jadi memori indah tersendiri.Untuk memburu replika idaman, para kolektor biasanya memiliki jurus masing-masing. Ada yang sengaja menyempatkan diri berkunjung ke toko koleksi saat bepergian ke luar kota, membedah katalog resmi keluaran para produsen, mencari lewat aneka situs koleksi yang tersebar di dunia maya atau tanya kanan kiri sesama kolektor. Tak jarang, proses pertukaran atau barter terjadi di antara mereka. Yang jelas, semuanya perlu kesabaran dan kejelian dalam mengejarnya.Di Jakarta, tak banyak toko yang menjual koleksi replika mobil. Auto Models toko miniatur kendaraan darat bermesin yang terletak di Plaza Senayan, Jakarta dapat dijadikan contoh. Di toko ini, tersedia aneka model mobil mini yang diproduksi oleh berbagai produsen replika termasyhur di dunia. ”Toko ini hadir dari ide bos saya yaitu Pak Michael. Waktu itu, si bos ingin punya toko miniatur mobil yang berbentuk koleksi. Dari kecil, beliau memang paling hobi mengumpulkan beragam model replika mobil,” ungkap Samidi, salah seorang karyawan Auto Models mengawali kisah. Dari kecintaan sang bos itu, toko mungil yang dipadati replika mobil itu tumbuh berkembang. Terus menggeliat menambah koleksi. Wajar saja, kalau replika yang ada termasuk barang-barang koleksi kualitas nomor satu. Padahal toko ini baru berumur dua tahun.SH/Tinnes SangerSeorang pehobi replika mobil asyik membersihkan ”mainannya” sebulan sekali.Toko KoleksiSejak awal, cerita Samidi lagi, Auto Models memang mengambil konsep sebagai toko koleksi. ”Kalau dibuat toko koleksi, kan jadi banyak orang yang tertarik. Paling tidak mau lihat-lihat dulu,” kata Samidi. Strategi memikat para pengunjung bolehlah diacungi jempol. Itu terlihat dari keseriusan mereka untuk membangun dan menata toko sedemikian rupa. Berbagai replika mobil itu tak dibiarkan menumpuk begitu saja. Setiap sudut dimanfaatkan sebagai ruang pamer koleksi. Rapi dan sedap dipandang. Jadi jangan heran bila orang awam dengan dunia koleksi miniatur ini tergelitik untuk ikut mengoleksi. Bila penasaran, coba saja masuki ruang dalam toko. Atmosfir dunia mobil mungil berembus kuat. Di sekeliling ruangan aneka miniatur mobil berjejer rapi. Sebagian besar mangkal di dalam lemari khusus yang tertutup kaca. Karena tembus pandang, siapa saja bebas melihat tiap detail mobil itu. Ada juga yang disusun berikut dengan wadah khusus (chasing) sesuai keluaran sang produsen. Di bagian kaca depan, tergantung poster besar juara dunia Formula Satu lima kali, Michael Schumacher. ”Mobil-mobil (mini) yang kami koleksi bisa dibagi menjadi beberapa macam, mulai dari yang baru sampai yang klasik. Selain itu, ada yang termasuk kategori unik,” ujar Samidi sembari menunjukkan pembagian koleksi miniatur itu. Asal tahu saja, penataan koleksi yang menghuni toko ini tak boleh sembarangan. Ada aturan pengelompokannya. ”Kelompok klasik dan unik memang sengaja kami bedakan. Sebab, kategori klasik itu biasanya diisi oleh replika mobil-mobil lawas. Mobil itu dikeluarkan pada zaman teknologi belum begitu canggih,” lanjut lelaki berkacamata itu. Sedang kategori unik, bisa jadi dihuni oleh mobil keluaran baru atau tahun-tahun lama yang punya spesifikasi dan cerita tersendiri. Dan replika itu diproduksi dalam jumlah yang sangat terbatas. Sebagai contoh, Samidi menyebut miniatur mobil balap Formula 1 milik tim Ferrari F1 Racing. Mobil formula berbalut baju merah itu diadopsi dari ”kuda tunggangan” asli Michael Schumacher saat berlaga di Grand Prix Malaysia di sirkuit Sepang tahun 2001. Skala yang dipilih adalah 1:8. ”Mobil itu buatan Amalgam dari Inggris. Jumlah produksinya cuma seratus biji,” kata Samidi. Auto Models sendiri kebagian jatah tujuh mobil.Selain itu, ada pula BMW Z8 James Bond Silver berskala 1:12. Replika mobil andalan agen 007 dalam film Tommorow Never Dies itu diproduksi oleh pabrik miniatur Kyosho, Jepang. Kalau tertarik skala yang lebih kecil, 1:43, ada deretan replika mobil keluaran MiniChamp yang bisa jadi pilihan. Mutu produk itu cukup bagus dan mutu bahannya tak bisa disepelekan. Hanya saja, ada detail yang dikurangi. Tak seperti pada miniatur mobil berskala besar. Merek Papan AtasAgar para kolektor makin betah, Auto Models juga menyediakan replika keluaran Hot Wheels, Autoart dan Tamiya. Tak ketinggalan, satu merek ekslusif lainnya, BBR Models. ”Cuma untuk replika mobil buatan Tamiya harus dirakit dulu, belum jadi replika seperti lainnya. Bahannya pun beda, terbuat dari plastik khusus,” papar Samidi sembari memberi contoh replika Tamiya yang masih terbungkus rapi. Urusan merakit bagian-bagian replika itu bisa memberi kepuasan tersendiri. Begitu mobil sukses dibangun segera terlihat hasil perakitan yang serius dengan asal jadi. ”Dari merakit mobil itu, kreativitas seseorang terus terpacu. Agar hasilnya bagus, dia juga harus sabar dan telaten waktu membangunnya,” ucap Samidi tersenyum. Apa yang ditawarkan Auto Models termasuk kategori merek papan atas. Replika-replika mobil itu dibuat dengan presisi tinggi dan berkesan eksklusif. Bukan barang kacangan yang sembarangan. Hampir semua syarat barang koleksi dipenuhi replika itu. Harganya pun sangat bervariasi. ”Di sini yang paling murah adalah skala 1:43. Harganya sekitar Rp 300.000. Kalau yang paling mahal bisa sampai empat puluhan juta. Yang jelas produk yang kami tawarkan kelasnya ada di atas Burago dan Maesto,” ujar Samidi. Kedua merek Burago dan Maesto memang memproduksi replika mobil yang berharga murah. Paling tinggi, 250 ribu rupiah untuk produksi massal. Sedang untuk jenis khusus atau terbatas tak lebih dari 500 ribu rupiah. ”Jarang produk mereka yang harganya sampai jutaan,” tutur lelaki kelahiran Cilacap itu. Jadi jangan kaget saat mengintip banderol harga yang tertempel. Maklum untuk mendapat barang koleksi berkualitas tinggi kantung juga harus siap kompromi. Ternyata koleksi replika mobil bukan sekadar cari cara murah untuk mendapatkan mobil idaman, namun lebih untuk memungkinkan kita mengumpulkan puluhan bahkan ratusan mobil di rak hiasan kita. (str/bayu dwi mardana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar